Entah kata yang tepat apa, untuk mendeskripsikan sosok seorang laki-laki tangguh itu yang sering ku panggil dengan sebutan ayah (papa). Setengah tahun sudah berlalu waktu itu, saat papa mengalami kecelakaan yang cukup serius hingga menyebabkan patah tulang dan pendarahan di otak. Tak kusangka kejadian itu telah merenggut ingatan nya, hingga saat ini dia bahkan tak mampu mengingat baik nama anak-anaknya ataupun cucu-cucunya. Kini semua tampak tak mudah untuk dipahami, mengapa kejadian tersebut bisa menimpa papa yang waktu itu mengendarai sepeda motor lalu kemudian ditabrak oleh seorang anak muda yang pengakuan nya sedang terburu-buru untuk pergi ke suatu tempat. Menggingat kejadian itu, aku tak kuasa menahan air mata yang sesungguhnya aku tahan, agar aku tidak terlihat lemah saat memandangi papa yang saat ini sedang tersenyum kepadaku. Dia adalah sosok seorang laki-laki yang berprinsip kuat. Jika sesuatu hal tidak sesuai keinginan hatinya dia rela mempertahankan tanpa tak mau tau apa yang akan menjadi konsekuensinya nanti. Papa mengajarkanku banyak hal, mulai dari bagaimana menjadi wanita yang baik, menjaga harga diri, dan menjadi wanita yang mandiri. Walau terkadang caranya salah, aku mengerti bahwa sesungguhnya itu semua demi kebaikanku kelak. Dia adalah seorang lelaki yang hebat, dia mampu membesarkan anak-anaknya seorang diri tanpa ada seorang istri yang selalu bisa menemaninya. Aku banyak berhutang padanya.
Kini papa sedang menjalani masa pemulihan. Dia terus bersyukur kepada Tuhan karna masih diberikan kesempatan untuk hidup walau tidak bisa seperti dulu. Aku merasa sedikit lebih dewasa sekarang. Yang tadinya aku selalu meminta tolong kepada papa dalam mengurusi semua keperluanku, sekarang aku harus bisa mengerjakan semua sendiri. Aku sadar, dibalik kejadian itu Tuhan menitipkan pelajaran yang sungguh berharga padaku. Tetaplah semangat pa, kami anak-anakmu selalu mencintaimu. I ❤ my Dad.