Sekali lagi kurelakan dia untuk yang lain. ku biarkan dia memilih yang terbaik. dan sekali lagi hati ini terluka. Terimakasih kau kembali hadir dari sosok orang yang berbeda namun memberikan warna romansa yang serupa yang dahulu pernah kuterima dari lelaki yang hampir mirip dengan kepribadianmu. aku seperti mengulang kejadian bodoh yang sama, Terjebak pada situasi yang sama. aneh dan lucu, tapi ini benar-benar terjadi dalam kehidupan ku. yang tadinya ku anggap dia akan mengisi ruang kosong yang selama ini kubiarkan tak berpenghuni, ternyata dia hanya sekedar mampir duduk sekedar untuk meliha-lihat dan tak berniat untuk menghuni tetap di ruangan kosong tersebut. aku bisa apa jika dia sudah memutuskan untuk meninggalkan ku begitu saja? mengingat beberapa bulan yang lalu kami sempat berkomunikasi baik dan sesekali bertemu walau tidak rutin. Mengingat dia pernah mengucap kata-kata manis, dan perhatian-perhatian yang membuat tadinya saya yakin bahwa dia bisa menjadi orang yang tepat yang selama ini aku nanti. Namun kenyataan nya ternyata tidak demikian. Aku terlalu jauh berharap. Bodoh! Aku terlalu bodoh. Bahkan tupai saja bisa tahu lubang yang sama agar tidak terjatuh kembali, tetapi mengapa aku tetap bertahan pada lubang itu? rindu dengan lubang yang sama, bahkan tidak ingin beranjak dari lubang itu. Sudalah, malam ini adalah malam terakhir untuk aku mengingatnya lagi. Hingga keesokan harinya, aku berharap aku segera bangun dari mimpi buruk ini, dan tidak mengingatnya lagi. Sekali lagi aku mendapat pelajaran yang berharga. Sekali lagi aku diingatkan untuk jauh lebih berhati-hati lagi agar hati ini tidak kembali tersakiti. Sekian.